Keluh kesah hidup berkalang asap di Teluk Makmur
Oleh Oriz Putra
Di tengah tantangan dan lingkungan hidup sedang kritis, tambah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), Yayasan Keanekaragaman Hayati mengumumkan enam pemenang Kehati Awards 2020. Mereka adalah sosok-sosok menginspirasi dengan berbuat dan beraksi yang berkontribusi bagi penyelamatan keragaman hayati negeri ini.
“Kehati Awards diharapkan dapat jadi angin segar dan tetap menjaga optimisme pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di Indonesia,” kata Riki Frindos, Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, sesaat sebelum pengumuman pemenang Kejati Awards 2020, Jumat (27/11/20).
Sejak rilis pada 16 Januari 2020, Yayasan Kehati menerima 153 pendaftar dari 29 provinsi di Indonesia.
Para kandidat melalui tahap penjurian yaitu seleksi administrasi, verifikasi, maupun penilaian akhir oleh tim juri. Beberapa tokoh dari berbagai sektor dipilih untuk jadi dewan juri.
Mereka adalah Direktur Institute for Sustainable Earth and Resources, Universitas Indonesia sekaligus Ketua Juri Jatna Supriatna; Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi, , dan Desi Anwar, Direktur CNN Indonesia. Juga Prof Parikesit, Ketua Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan Universitas Padjadjaran, dan Alexander Irwan, Regional Director Ford Foundation.
Setelah melalui beberapa proses penjurian, dewan juri berhasil menetapkan enam orang dan lembaga peraih Kehati Award dengan enam kategori yaitu Rubama M dari Kota Banda Aceh untuk kategori Prakarsa Kehati, Bupati Sintang Jarot Winarno untuk kategori Pamong Kehati, dan PT Karya Dua Anyam dari NTT untuk Inovasi Kehati.
Berawal dari keprihatinan terhadap kesehatan perempuan dan anak-anak di Flores Timur, sejak 2014, Karya Dua Anyam, melalui program Du Anyam mencoba meningkatkan perekonomian dan taraf hidup perempuan melalui produksi dan pemasaran anyaman berbahan baku kulit kayu pohon waru dan pohon lontar.
Peningkatan sektor ekonomi harus tetap sejalan dengan program pelestarian lingkungan hidup, di mana pemanfaatan keanekaragaman hayati harus memiliki nilai berkeadilan dan berkelanjutan.